Rabu, 05 Oktober 2016

[ TRANSLATE ] Biblia Vol 2 Chapter 1 : Burgess, Anthony. A Clockwork Orange. Hayakawa Paperback NV -6

x x x





  Masih ada waktu sebelum memasuki jam buka toko. Tapi yang terdengar sedari tadi di ruangan ini hanyalah bunyi dari jarum jam. Tidak lama kemudian, Kosuga Yui, yang wajahnya terlihat pucat, mulai berbicara.

  “Jangan konyol.” dia mengatakan itu dengan nada yang bergetar, tapi aku masih bisa merasakan kalau dia agak memaksakannya.

  “Apa kau ingin mengatakan kalau aku menjiplak tulisan orang lain?”

  Shinokawa lalu memasang wajah serius dan tersenyum kecil. Dia pasti sudah menduga kalau akan keluar kata-kata yang seperti itu.

  “...Kalau begitu, aku akan bertanya satu hal lagi kepadamu. Dimana kau mendengar pertamakali tentang A Clockwork Orange?”

  “Huh?”

  Yui terlihat sangat terkejut. Seperti orang yang baru saja disetrum.

  “Ini adalah buku klasik, tapi novel ini rilis pertamakali di luar negeri sekitar 50 tahun yang lalu. Lalu dari mana, orang yang tidak punya tempat diskusi tentang buku bacaan dengan teman dan keluarga, bisa tahu soal buku ini? Kenapa kau memutuskan untuk membuat review buku yang semacam ini?”

  “Begini...Kebetulan saja aku melihatnya berada di Toko Buku dan...”

  “Harusnya, toko buku di sekitar tempat tinggalmu sudah kehabisan stoknya. Lagipula, di buku laporannya tertulis kalau kau membeli buku itu tanpa memiliki gambaran apapun tentang cerita di dalamnya.”

  Shinokawa tidak membiarkan adanya jeda dan terus menambahkan.

  “Sebenarnya, kebenarannya merupakan hal yang berkebalikan dengan itu, benar kan? Kau membaca buku laporan orang lain terlebih dahulu, dan memutuskan untuk membaca A Clockwork Orange karena terasa menarik. Aku yakin awalnya kau berusaha  menulis review versimu sendiri. Kau pasti tidak membeli buku ini jika tidak ada niatan untuk menulis reviewnya. Tapi, akhirnya reviewmu itu terasa buruk sekali, sehingga kau kehabisan opsi dan memutuskan untuk menyalin review milik orang lain.”

  “Yang kau katakan itu jelas-jelas tidak masuk akal! Kau bahkan tidak punya buktinya!”

  “Buktinya akan muncul sebentar lagi.”

  Shinokawa terus memasang wajah serius, bahkan ketika Yui memasang ekspresi yang penuh dengan emosi.

  “Katamu, kau menulis laporan ini di rumah, benar? Kau juga bilang kalau kau tidak menggunakan perpustakaan. Kalau itu benar, maka buku laporan yang kau salin itu pastilah sesuatu yang kau temukan di rumahmu. Tentunya, itu bukan milik dari anggota keluargamu di masa lalu. Kalaupun itu milik anggota keluargamu, maka kau akan segera ketahuan. Tapi karena tidak, maka hanya ada satu kesimpulan...”

  Shinokawa terus melanjutkan kata-katanya dengan nada yang tenang.

  “SD-mu dulu itu punya perlombaan tahunan untuk membuat review dalam sebuah buku laporan, benar tidak? Karya-karya yang dianggap terbaik akan dibuatkan kompilasi dalam bentuk anthologi yang akan dibagikan ke seluruh siswa.”

  Wajah Yui tiba-tiba membeku. Aku mulai teringat sesuatu tentang kata-kata Nao tempo hari.




  “Jujur saja, kupikir hasil tulisannya itu selalu lebih bagus daripada anak-anak lain yang seumurannya.”




  Aku memang merasa kalau kata-katanya itu agak janggal. Mustahil Nao punya momen dimana dia bisa membandingkan buku laporan adiknya dengan siswa yang lain. Kecuali, dia melihatnya lewat anthologi.

  “Tentunya, perlombaan itu terjadi sebelum kau menjadi siswi SD itu, dan anthologinya sudah dibagikan ke seluruh siswa disana. Buku laporan ini pasti ditulis di jaman dimana edisi lengkap dari A Clockwork Orange belum dirilis. Mungkin ditulis oleh seseorang yang seangkatan dengan kakak-kakakmu. Karena Nao tidak menyadari apapun, maka ada kemungkinan besar kalau penulisnya seangkatan dengan kakak tertuamu. Dari situ, aku akan memulai penyelidikannya.”

  Untuk sejenak, tidak ada satupun orang yang berbicara.

  Yui, yang memegang erat buku A Clockwork Orange miliknya, tiba-tiba menurunkan tangannya, seperti kehilangan kekuatannya.

  “Karena aku berpikir tidak ada satupun orang yang bisa memahamiku,” dia mulai menggumam, kepalanya hanya tertunduk saja karena malu.

  “Aku suka membaca buku berdasarkan review yang ditulis anthologi tua itu, dan menemukan buku yang menarik untuk dibaca dari sana. Setiap tahunnya hanya ada satu atau dua orang yang tulisan reviewnya sangat bagus. Yang paling mengejutkan, ketika aku membaca buku laporan tentang A Clockwork Orange. Itu ditulis dengan sangat baik, dan isinya sangat keren dan dewasa. Kupikir itu sangat bagus.”

  Itu artinya, ada seseorang di luar sana yang membaca buku ini ketika SD dulu dan menulis reviewnya. Kupikir, akan selalu ada anak-anak yang punya kecintaan luar biasa kepada buku, tidak peduli kapan dan dimana. Mungkin, orang-orang sejenis itu sedang ada di dekatku saat ini.

  “Aku ingin membaca buku itu, tapi ketika aku mulai membacanya...Alex ternyata jauh lebih kejam dari yang kubayangkan, dan sering menggunakan kata-kata yang sulit. Aku berhenti membaca ketika sudah sampai sepertiga ceritanya.”

  Kakaknya, Nao, mengatakan hal yang serupa. Kedua saudara ini ternyata memiliki selera yang sama terhadap buku-buku.

  “Tapi kenapa kau harus menjiplak karya orang lain?” tanya Shinokawa.

  “Itulah yang tidak aku mengerti. Kalau kau tidak bisa membaca A Clockwork Orange, kenapa kau tidak memilih buku lainnya untuk laporannya?”

  Wajah Yui tampak memerah.

  Untuk sejenak, dia terlihat seperti gadis muda. Atau tepatnya, dia terlihat seperti gadis seumurannya.

  “Itu karena kakakku...Umm...Dia bilang kalau dia tidak bisa membaca buku yang seperti ini.”

  “Eh?” kata Shinokawa.

  “...Kakakku itu belakangan ini ternyata sudah punya pacar.”

  Shinokawa dan diriku hanya bisa menatap satu sama lain. Dia sepertinya hendak menanyakan kepadaku apakah aku kenal orangnya atau tidak. Akupun menggelengkan kepalaku.

  Nao mencoba menembak siswa di kelasnya bulan lalu, tapi dia ditolak. Itu adalah asal mula dari kasus pencurian bulan lalu. Siswa yang menolaknya dibully di sekolahnya, dan berusaha membakar papan nama Toko Biblia untuk balas dendam. Kabarnya, dia diskors oleh sekolahnya, bahkan sampai detik ini.

  “Selama musim panas, dia membuat kue dan sering pergi keluar. Mungkin dia menembak seorang pria dan diterima. Pacarnya itu tampaknya pria yang pintar, dan dia selalu meminjam buku-buku dengan tampilan yang aneh dari pacarnya. Malahan, dia sepertinya memiliki ketertarikan yang jauh lebih dalam soal buku daripada diriku.”

  Kepalaku mulai pening ketika mendengarkan kata-katanya. Gadis ini benar-benar salah paham akan semuanya. Pria yang menjadi tempat Nao untuk bertukar buku bukanlah pacarnya atau sejenisnya. Pria itu adalah gelandangan yang berprofesi sebagai pemburu buku, dan berusia lebih tua dari orangtuanya.

  Awalnya aku hendak mengatakan ini, tapi kubatalkan. Kupikir tidak sopan jika orang luar sepertiku menceritakan sesuatu dimana Nao sendiri belum pernah menceritakan itu ke anggota keluarganya.

  “...Jadi kau ingin menunjukkan ke kakakmu kalau kau bisa membaca buku yang tidak bisa dibaca oleh kakakmu?”

  Shinokawa mengatakan itu dengan serius.

  Tiba-tiba, Yui merendahkan kepalanya jauh lebih dalam lagi.

  “Tolong jangan beritahu kakakku soal ini. Dia seperti punya rasa keadilan yang tinggi, jadi aku yakin kalau dia akan menceritakan itu ke orangtuaku. Dan itu bisa sangat buruk jika benar-benar terjadi.”

  “Tapi...”

  “Aku tahu kalau yang kulakukan ini salah, tapi hanya orangtuaku dan guruku saja yang melihat buku laporannya. Bahkan si penulis aslinya sendiri tidak tahu, jadi kalau kalian mendiamkan saja...”

  “Kosuga Yui,” Shinokawa tiba-tiba memanggilnya. Suaranya tu terdengar sangat berat sehingga membuat Yui terdiam.

  “Kau mengambil karya orang yang sudah lulus beberapa tahun lalu, dan menganggap karyanya itu sebagai milikmu. Bahkan siswi yang menulisnya saja tidak tahu, tapi itu tidak mengubah fakta kalau kau sudah menjiplak karyanya. Terlebih lagi, kau mengirim sebuah laporan tentang buku yang tidak kau baca. Kupikir, itu seperti sebuah penghinaan ke penulis aslinya. Apa kau tidak suka membaca buku?”

  Shinokawa lalu mengambil sesuatu di balik meja kasir. Ketika kulihat, itu adalah sampul dari sebuah buku. Itu adalah sampul dari edisi lama A Clockwork Orange yang memiliki sampul berwarna kuning. Itu adalah buku yang pernah dia tunjukkan kepadaku.

  “Seperti kata Burgess, Kita bisa menghancurkan apa yang kita tulis, tapi kita tidak bisa menghapusnya. Kau juga tidak bisa menghilangkan fakta kalau kau menjiplak buku laporan ini. Kau harus bertanggung jawab.”

  Yui hanya bisa menggigit-gigit bibirnya sendiri dan tampak menyesalinya. Dia tampaknya ketakutan tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

  “Kau harus menceritakan semuanya ke kakakmu dan bertanya kepadanya tentang apa yang harus kau lakukan. Hanya itu saja yang bisa kukatakan.”

  “Ehhh?”

  “Aku yakin kalau kakakmu itu akan memberikan jalan keluar yang terbaik. Dia pasti memahami betul situasimu.”

  Dari semua orang yang kukenal, Nao adalah orang yang paling paham rasanya melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukannya. Terlebih lagi, dia sangat peduli dengan adiknya.

  Akhirnya, Kosuga Yui menegakkan kepalanya kembali.


  “Aku paham...Aku akan melakukannya.” 








x Chapter I Part 6 | END x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar