Kamis, 10 Maret 2016

[ TRANSLATE ] Qualidea of The Scum Chapter 7 : Kusaoka Haruma 2



x  x  x




  ...Nyaliku sudah menciut.

  "Apa yang kalian lakukan?! Ayo cepat hentikan!"

  Suzaku menghentikan para gadis, mengajak mereka pergi dan menyudahi pertarungan ini. Aku juga bisa melihat si penjaga gerbang lari ke gedung sekolah seperti hendak memanggil guru, seperti merasa ada sesuatu yang besar terjadi. Mungkin ini momen yang bagus karena semua kebingungan ini mengalihkan perhatiannya.

  Ketika si tukang kebun menyiramkan air lewat selang itu ke arahku, seluruh tubuhku seperti seekor tikus yang basah kuyup. Rambutku ini seperti diwarnai ulang oleh air ini, seperti seekor tikus yang berwarna coklat. Ketika tubuhmu basah oleh air, kau juga terlihat seperti...seperti apa tadi? Sesuatu atau makhluk yang terbang ke api yang membara, seperti itulah.

  Satu orang lagi yang juga sedang basah kuyup sepertiku dan berada di sampingku: Chigusa Yuu.

  "Chigusa-kun, kita akan lanjutkan lagi ini di lain waktu."

  Kata-kata perpisahan dari Suzaku tampaknya tidak terdengar oleh Chigusa karena suara gaduh para penonton.

  Tetesan air jatuh dari kening Chigusa. Juga, blusnya yang basah menampakkan penampakan samar-samar bra berenda berwarna biru miliknya. Tapi Chigusa masih belum sadar dengan kondisinya itu. Matanya, bulat seperti piring, hanya mengedip-ngedipkan matanya karena terkejut, ekspresinya menunjukkan seperti tidak tahu apa yang baru saja menimpanya. Ya begitulah si Johannes ini.

  "Kita harusnya ada disini bersama-sama sebagai anak yang tidak punya salah apapun, jadi mengapa hal buruk ini terjadi...?"

  "...Bukankah sudah jelas?"

  Akupun menutup wajahku dengan telapak tanganku.

  Kata-kata yang bijak sekali dari Chigusa, dimana dirinya merasa kalau dia sendiri bukanlah si penjahat dan sumber dari segala bencana disini. Tapi, aku sendiri sangat puas melihatnya basah dengan air. Kalau dipikir-pikir, rasa puasku itu seperti campuran antara jijik dan emosi.

  Karena tidak ada yang bisa dilakukan, jadi untuk saat ini, aku hanya bisa menaruh telapak tanganku di keningku.

  Setelah melakukan itu, Chigusa menatapku dengan terkejut. Sambil melihat ke sekitarnya, dia membuka mulutnya.

  "Haruma-san," katanya.

  "A-Apa? Kau menakutiku."

  Suaranya terdengar lebih hangat daripada biasanya, yang membuat mataku terbuka lebar.

  Tidak ada nada yang tajam ataupun menusuk dari suara Chigusa. Seperti mengkonfirmasi itu untuk dirinya sendiri, dia memanggilku sekali lagi.

  "Haruma-san, tee hee."

  Dengan malu-malu, sambil merenung, Chigusa tertawa terkekeh-kekeh.






x Chapter VII | END x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar