Rabu, 27 Januari 2016

[ TRANSLATE ] Qualidea of The Scum Chapter 6 : Chigusa Yuu 3


x  x  x

  




  "Ngomong-ngomong, Onee-chan. Ichihime-chan mengatakan sesuatu kepadaku."

  Misa mengatakan kepadaku ketika kami sedang mencuci piring, seperti ingat tentang sesuatu.

  Ichihime-chan adalah teman sekelas dari Misa, dia juga sering datang kesini. Kupikir dia adalah gadis paling manis sedunia, setelah Misa, dalam kategori gadis yang lebih muda dariku.

  "Dia mengatakan semacam...Lintah darat atau sistem semacam itu? Katanya belakangan ini ada lintah darat yang sedang beroperasi di sekolah. Sungguh menakutkan!"

  "Sungguh menakutkan." Aku mengangguk ketika mengatakannya.

  Orang mengatakan kalau para lintah darat ini adalah masalah bagi para anak muda. Sebenarnya, lintah darat ini adalah sebuah fakta kehidupan, dan mereka itu ada karena para pelanggannya menginginkan bantuan mereka untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan.

  "Juga, tentang lintah darat itu. Ternyata, kau harus memberi mereka pakaian dalammu sebagai pembayarannya!"

  "   Huh?"

  Aku tidak percaya apa yang barusan kudengar.

  Aku dulu pernah berpikir untuk membuka bisnis yang menjual pakaian dalam dan seragam bekas pakai. Tapi, aku meragukan itu kalau aku, gadis yang lugu dan sempurna, akan terus mendapatkan keuntungan bahkan jika sudah punya pelanggan tetap soal itu, jadi aku akhirnya mengurungkan niatku.

  "Tunggu sebentar. Mereka meminjamkan uang hanya dengan dibayar pakaian dalam?"

  "Yep! Aku memang tidak mempercayainya. Aku tidak paham apa yang menyenangkan dari mengumpulkan pakaian dalam para gadis!" Misa tertawa sambil mencuci piring dengan spons. Sikapnya yang sempat menghentakkan kakinya memberikan kesan kalau dia adalah malaikat di sebuah komunitas yang gelap. Kuharap dia tetap menjadi gadis polos dan sehat ketika dia besar kelak.

  "Seorang lintah darat yang mencari pakaian dalam, huh..."

  Sistem keuanganku tidak bisa mengkalkulasikan hal itu.

  Kurasa aku paham sekarang. Mengapa klien-klien bisnisku tidak sepenuhnya kabur ke lintah darat yang lain?

  Beberapa minggu ini, penyelidikanku, setelah melalui hal ini dan itu, akhirnya sampai di jalan yang buntu. Ya, Anna-san itu seperti biji wijen: semakin kau peras, semakin banyak minyak yang kau dapat. Sayangnya, seperti apa aku menginterograsinya, dia hanya bisa menangis. Maria-san, juga, memilih untuk tidak mempedulikan SMS dariku. Ketika aku menghubungi Shia-san, dia juga menghilang.

  Ini mungkin terlihat berbahaya, tapi aku bisa melihat secercah harapan. Akan sangat sempurna jika aku masih punya pria yang tidak berguna di komunitas sosial sebagai tangan kananku. Tapi, well, itu adalah cerita lain. Aku tidak ada keinginan untuk memikirkan pria itu.

  "Juga, dia ingin kau untuk berbicara dengan kakaknya. Ichihime-chan tampaknya khawatir tentang sesuatu."

  "Berbicara dengan kakak laki-lakinya...?"

  Aku memiringkan kepalaku. Jika disana ada cermin, aku pasti terlihat seperti baru saja melihat Misa menumbuhkan kepala baru.

  Nama keluarga dari Ichihime-chan adalah Suzaku dan dia hanya punya satu kakak, jadi kalau dia mengatakan kakak, maka tidak lain adalah si Suzaku yang itu, si Ketua OSIS.

  Ngomong-ngomong soal kebetulan, setelah bertemu dengannya di ruang guru tempo hari, aku menerima banyak sekali SMS darinya. Semacam "Aku ingin memastikan kalau gosip tentangmu itu tidak benar", atau "Ada sesuatu yang penting hendak kubicarakan denganmu", atau "Aku tidak ingin menghakimimu hanya karena mendengar apa yang orang gosipkan tentangmu".

  Dia menggunakan trik-trik kuno untuk PDKT denganku.

  Sederhananya, dia pura-pura punya keperluan penting untuk berdiskusi sehingga bisa mendekatiku. Seorang gadis sempurna sepertiku bisa melihat hal-hal semacam ini.

  Mungkin dia bisa PDKT dengan Jane si gadis biasa dengan trik itu, tapi aku tidak tertarik dengan si Ketua OSIS. Akupun juga tidak tertarik untuk membalas permintaannya di SMS.

  "...Menurutku, Suzaku-san tampak seperti bukan typemu, Onee-chan." Misa mengatakan itu tiba-tiba seperti paham diriku. "Ini seperti boneka yang kausukai ketika kecil dulu. Semakin boneka itu terlihat banyak kekurangan, seperti kulit yang mengelupas dan kancing yang lepas, kau malah lebih menyukainya."

  Mungkin ada benarnya. Pada akhirnya, orang yang kusuka ataupun tidak kusuka hanyalah sebuah penilaian yang subjektif. Duniaku adalah milikku seorang. Penilaian yang benar, hanya berasal dariku. Apapun yang kukatakan tentang seseorang pastilah berasal dari kesan subjektifku terhadap dunia yang kutinggali ini.

  Meski begitu.

  Ada sebuah batasan untuk semua hal. Mustahil aku bisa mensupport pria terburuk di planet ini, seseorang seperti Kusaoka-san.

  "Mustahil lah. Aku tidak kenal orang itu."

  Aku langsung memotong kata-kataku, membuat Misa terkejut. "Huh? Memangnya kau sedang membicarakan siapa...?"

  Menyadari kesalahanku, aku langsung memalingkan wajahku.

  Tanpa adanya celemek yang bisa melindungiku, Misa mengendap-ngendap ke arahku seperti kura-kura kecil. "Hey, hey, siapa dia?!  Siapa dia?! Mungkinkah ini ada hubungannya dengan seringnya dirimu pulang terlambat belakangan ini?!"

  "Entahlah."

  "Aku tidak tahu apa yang sedang kau lakukan, tapi kalau dipikir-pikir, kau pernah mengatakan kalau kau menemukan seseorang yang baik! Kupikir itu sangat langka bagi Onee-chan untuk membicarakan seorang pria, dan lihatlah sekarang!"

  "Sudah kubilang aku tidak tahu!" Aku menaikkan bahuku.

  Sejak hari itu, sebuah sudut di pikiranku selalu memikirkan dia. Aku tidak mengijinkan satupun sel otakku untuk mampir ke sudut itu, bahkan jika sengaja sekalipun?

  Sebenarnya, apa sich masalah dia?



x  x  x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar